Pengembangan Pembelajaran Melalui Pengalaman (Experiential Learning)
Pelatihan dan pengembangan dengan metode Pembelajaran melalui Pengalaman bersentral pada pembangunan Sumberdaya manusia untuk perubahan sebuah organisasi atau perusahaan. Dengan pola pendekatan sebagai seorang trainer yang sudah menguasai di bidangnya Fasilitator akan menciptakan suasana yang mengajak peserta untuk menemukan jawaban mereka sendiri dari kegiatan yang di lakukan kaitannya dengan bidang mereka. Informasi dan simulasi baik tantangan maupun simulasi ringan yang di berikan oleh fasilitator akan menantang peserta untuk mengambil keputusannya sendiri tentang tindakan yang ia lakukan dan peserta sendiri yang akan menemukan jawabannya serta merasakan langsung jika gagal maupun berhasil itu semua adalah keputusan peserta sendiri yang akhirnya tertuju pada pemahaman individu untuk mereka membuat komitmennya sendiri.
Jadi yang terpenting dalam Experiential Learning adalah bukan dari hasil tetapi tertuju pada proses dalam mencapai tujuan tersebut. Sehingga melalui teknik Fasilitasi yang tepat peserta akan mampu menghubungkan pengalaman itu dengan tugas mereka di kehidupan yang nyata. Hasilnya adalah perubahan dari komitmen mereka.
Metode pengembangan SDM melalui Experiential Learning atau umum disebut sebagai “Outbound” ini sangat populer disebabkan metode ini lebih efektif dalam membangun pemahaman terhadap suatu konsep dan membangun perilaku
Menerapkan Experiential Learning untuk kepentingan mempersiapkan prajurit yang tangguh dalam menghadapi kesulitan hidup baik dalam situasi aman maupun dalam situasi perang.
Banyak memberikan kontribusi positif terhadap kesuksesan belajar
Pendekatan ini digunakan untuk meningkatkan konsep diri anak-anak yang bermasalah; narkoba dan kesulitan didalam hubungan sosial. Lebih tahan terhadap godaan narkoba,meningkatkan perasaan hidup bermasyarakat (sense of Community)
Meningkatkan produtivitas perusahaan, menemukan solusi permasalahan, meningkatkan team work, Leadership